Sumber Foto : Google
Angin puting beliung yang terjadi di Bogor pada 6 Desember 2018 lalu
karena fenomena alam biasa.
UPT BMKG Stasiun Klimatologi Bogor melaporkan angin puting beliung yang
muncul di wilayah Bogor Selatan, pada pukul 15.00 WIB terpantau oleh satelit
Himawari karena adanya awan Cumolonimbus sehingga dapat menyebabkan hujan dengan intensitas sedang hingga lebat
disertai angin kencang, puting beliung serta kilat atau petir.
Selain itu terdapat pusaran angin lemah di Selat Sunda sebelah barat
Jawa yang membentuk daerah konvergensi (pertemuan angin) dan perlambatan angin
di wilayah Jawa Barat. Kondisi inilah yang menyebabkan terbentuknya suplai awan
hujan di daerah Jawa Barat.
"Fenomena ini memang biasa terjadi di masa transisi musim kemarau
ke musim hujan, begitu juga sebaliknya" tutur BMKG
Berdasarkan prakiraan cuaca yang dibuat BMKG, wilayah Bogor dan
sekitarnya masih berpotensi terjadi hujan dengan intensitas sedang hingga lebat
yang disertai angin kencang.
Fenomena angin puting beliung yang terjadi di wilayah Cipaku, Batutulis
dan Pamoyanan, Kota Bogor telah menerbangkan atap rumah di 4
kelurahan tersebut. Data BNPB tercatat ada 50 rumah yang rusak diterjang puting
beliung dan 6 kendaraan rusak karena tertimpa pohon tumbang serta satu orang
tewas dalam mobil yang tertimpa pohon tumbang.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar